Recent

14 December, 2015

Terpaksa Berubah

Oleh : Al-Fian Dippahatang

Benci yang mesti kukalimatkan pada diriku, berkali-kali
mengalamatkan kakiku melangkah mencintai pergi dan kejauhan.
Jejak yang kutinggalkan tak akan pernah menginginkanku kembali.
Sekalipun, aku sadar betapa sabar pernah membuatku berbalik arah.
Bebaik hati, melupakan yang pernah menyakitiku.
Mungkin, suka yang tak kupahami selalu ada luka.

Barangkali, angin ingin menerbangkan sisa-sisa
pembakaran yang beberapa waktu lalu menyulut bahagia.
Bagian yang susut dalam hitungan sesaat, mungkin sesat diterima hatiku sebab aku mesti mengikut, paham ada yang mengikat.

Hari baru tak akan menetap-tetap, tepat di waktu rindu
ingin tuntas dengan ciuman panjang yang diinginkan pertemuan.
Janji pun ingkar yang ikrar dari mulut yang pandai berkata-kata.
Enggan berkaca-kaca di hadapan jendela yang dihinggapi embun.
Menepikan pagi dan hanya menantikan angan-angan mendekat,
seperti rekat dipeluk.


Makassar, 2015 

0 komentar:

Post a Comment