Recent

14 December, 2015

Riwayat Pohon

Oleh : Al-Fian Dippahatang


Suara yang belum engkau
dengar datang dari ranting
yang patah karena dipaksa
menjadi kursi yang engkau
duduki dan juga engkau rusaki.
Sedang, pohon di hutan
tabah menahan getah
yang luka membasahi tubuhnya
tak acuh lagi ingin menangis
karena sudah merasa biasa.

Cuaca tak takut kabur.
Sebab, pohon di hutan
yang berjejer masih kuat melawan.
Menjulang mendoakan curah hujan
bertandang melepas rindu
pada tanah yang sudah
betah retak, walau bukan kehendaknya.

Kaki yang mencintai pedalaman.
Menyimpan rindu disela-sela jemarinya
yang melangkah menjadikan jarak
sebagai jalan menggamit menghayati hayat.

Engkau pernah berserah pada resah.
Pohon yang tumbang
tak pernah cukup engkau toreh.
Musim bakal susah menoleh.


Makassar, 2015

0 komentar:

Post a Comment