Recent

27 December, 2015

Need For Achievement

Oleh : Rizal Pauzi 
 
Need For Achievement atau biasa disingkat N - Ach merupakan istilah yang diperkenalkan oleh David McClelland yang merupakan ahli psikologi Sosial. Konsep N-Ach ini terisnpirasi dari Protestan Etic yang di buat oleh Max Weber.

Secara umum konsep ini tergolong pada teori motivasi.namun tepat juga digunakan dalam disiplin ilmu teori pembangunan. N- Ach ini pada intinya menekankan pada dorongan untuk berprestasi, dimana orang yang memiliki N-Ach yang tinggi, yang memiliki kebutuhan untuk berprestasi, mengalami kepuasan bukan pada imbalan dari hasil kerja, tetapi karena hasil kerja tersebut dianggapnya baik.

Penelitian yang dilakukan oleh David McClelland ini dilanjutkan pada perbandingan anak - anak yang dibacakan dongeng - dongeng "the hero" dengan yang tidak. Terbukti semangat untuk berprestasi jauh lebih tinggi. Inilah yang dilakukan di negara - negara maju.

Yang perlu digarisbawahi tentang Keindonesiaan kita, hampir semua stakeholder sadar dan mengetahui bahwa semangat menumbuhkan N-Ach harus dilakukan sejak kecil. Namun faktanya sistem pendidikan dasar kita tak demikian. Apa lagi ditunjang dengan tayangan sinetron di TV yang lebih banyak mengangkat tentang orang - orang idiot, mitos - mitos,dan hiburan.

Apa yang dipelajari dan dikonsumsi anak - anak di bangsa ini akan menjadi coraknya dimasa depan. Apa lagi semakin hari, peran orang tua semakin berkurang dalam mendidik anak karena kesibukan akan pekerjaan.

Olehnya itu, Untuk mewujudkan Indonesia  yang lebih maju. Maka yang perlu dilakukan adalah meningkatkan N-Ach bagi anak - anak dibangsa ini.hal ini bisa dilakukan dengan menghidupkan tradisi dogeng untuk anak sebelum tidur, pelajaran pelajaran disekolah dasar harus lebih pada motivasi,dan tayangan di TV harus membangun dan memiliki subtansi.

Indonesia adalah bangsa yang kaya akan tradisi dan kebudayaan. Hidupkan yang positif,tafsirkan ulang yang tidak kontekstual dan bangun kepemimpinan berbasis kearifan lokal. Karena tradisi kita adalah tradisi "the hero".

Terakhir, jadilah Manusia yang butuh akan prestasi. Bukan karena beruntung atau diuntungkan.

Referensi : Arif Budiman dalam buku Teori pembangunan dunia ketiga

0 komentar:

Post a Comment