Sebuah tindakan yang dilakukan dengan gaya "eksternal". Manusia memiliki dua diantara banyak sifat kekuatan manusia. Pertama, Internal, Setiap yang dilakukan oleh manusia entahkah itu tindakan benar atau salah, kalau memang benar dan salah itu betul-betul ada, harus berdasarkan akal pikiran. dan Kedua, Eksternal, Apapun yang terjadi entahkah itu salah atau benar, sifat ini lebih kepada otot. Mengapa pada dua tahun yang lalu selalu saja kita mendengar tindakan yang sifatnya eksternal ? Sudah tak asing lagi kita mendengarkannya. Mengapa Demikian ? Betulkah bahwa kekerasan di jadikan sebagai alat untuk melakukan sebuah Evolusi kecil-kecilan ? Ada baiknya kalau penulis bertanya-tanya, agar pembaca terus saja berpikir dan mencari solusi dari perbuatan tersebut.
Sekarang tahun dua ribu tiga belas, sebentar lagi tahun dua ribu empat belas. Tahun yang akan datang adalah tahun dimana orang akan di kunjungi kekerasan. Entahkah itu kekerasan simbolik, kekerasan fisik, dan kekerasan materi. Janganlan tahun yang akan datang, tahun sekarang pun telah berlangusungnnya ketiga kekerasan tersebut. Banyak di antara kita tidak sadar bahwa kita akan di jumpai dengan ketiga kekerasan tersebut. Kita harus cari tahu bahwa kita telah di jadikan sebagai apa, bagaimana, dan mau di apakan kita. Dalam menjelang tahun yang akan datang.
Apakah mereka salah kalau mereka berbuat kekerasan ? Ketika mahasiswa berdemonstrasi dengan melakukan tindakan otot, apakah itu adalah kekerasan ? Ketika mahasiswa melakukan kesadaran bagi masyrakat dengan tidak melakukan demonstrasi, apakah mahasiswa di dengar ? Ketika mahasiswa selalu bahan pembicaraan di masyarakat yang tidak pantas untuk dengarkan oleh telinga mahasiswa itu sendiri, apakah itu sebuah solusi ?
Gramsci membagi beberapa tipologi Intelektual :
1. Intelektual tradisional, Yakni intelektual yang menyebarkan ide dan berfungsi sebagai mediator antara massa rakyat dengan kelas atasnya.
2. Intelektual Organik, Yakni kelompok intelektual dengan badan penelitian dan studinya yang berusaha memberi refleksi atas keadaan namun terbatas untuk kepentingan keleompoknya sendiri.
3. Intelektual Kritis, Yakni intelektual yang mampu melepaskan diri dari hegemoni penguasa elite kuasa yang sedang memerintah dan mampu memberikan pendidikan alternatif untuk proses pemerdekaan.
4. Intelektual Universal, Yakni tipe intelektual yang berusaha memperjuangkan proses peradaban dan struktur budaya yang memperjuangkan kemanusiaan dan humanisme serta dihormatinya harkat manusia.
Diantara tipologi Intelektual di atas, yang manakah sekarang telah banyak diadopsi oleh kalangan intelektual ?
Kami sadar bahwa, kesadaran itu sendiri butuh juga kesadaran. Di tambah lagi dengan banyaknya iklan yang tidak tahu dimana tujuan dan sasaran iklan itu. Banyak hal dan persoalan yang betul-betul menjadi persoalan. Entahlah bagaimana kesadaran itu butuh juga kesadaran. Kalau kesadaran itu di perlukan, kapan diperlukannya ? bagaimana diperlukannya ? siapa yang perlukan ? Kesadaran adalah barang mahal yang tak di perjual belikan. ketika kesadaran sebagai alat jual beli, maka kesadaran itu sendiri akan heran dengan sendirinya, jangankan heran, steres pun akan terjadi. Perlu kesadaran dalam melakukan tindakan yang sifatnya eksternal.
0 komentar:
Post a Comment