![]() | |
Marjin Kiri Dilarang Gondrong |
Penulis : Aria Wiratma Yudhistira
Penerbit : Marjin Kiri, Tangerang
Tahun : I, April 2010
Halaman : xxii+161 halaman
Buku ini sangat membantu anda ketika anda ingin mengetahui bagaimana Praktik Kekuasaan Orde Baru terhadap Anak Muda Awal 1970-an. Secara kasat mata, banyak hal yang terjadi pada masa Orde Baru terhadap Anak Muda Awal 1970-an. Berbagai macam kejadian sosial, politik dan budaya. Dalam buku ini diceritakan, ada beberapa Anak Muda telah mengikuti gaya dan kelakuan yang datangnya dari barat, seperti kaum Hippes. Kaum hippes adalah orang-orang yang sangat bertolak belakang dengan pemikiran pemerintah, entah itu peraturannyan, kebijakannya, dan lain sebagainya.
Anak muda dulu begitu muda di rasuki oleh budaya-budaya barat yang berpenampilan rambutnya gondrong, pakaiannya tidak nyambung antara celana dan bajunya, mana lagi ditambah dengan aksesoris di bagian tubuhnya, seperti Tatto, Anting-anting bagi laki-laki dan lain sebagainya. Betapa mudahnya budaya barat yang tak jelas berpenampilannya, sehingga anak muda Indonesia telah mudahnya juga mengikuti hal-hal sperti itu. Akibat dari iklan media, TV, Internet, Panggungg Musik, dan Konser Band Barat.
Sehinggah pada masa yang sekarang di wariskan oleh orang-orang yang dahulu, seperti penampilannya. Kalau dulunya Anak Muda yang bertolak belakang pada pemikiran pemerintah, sekarang bukan bertolak belakang lagi, tetapi tidak tau apa fungsi dari sebuah Orde Baru terhadap Anak Muda Awal 1970-an. Dalam buku tersebut terdapat beberapa tokoh-tokoh baik itu Mahasiswa, Tokoh Politik, Presiden, dan Masyarakat.
Kalau anda membacanya, anda sangat beruntung, tetapi kalau anda cuman melihatnya saja, anda sama saja berjalan tanpa tujuan. Sejarah begitu penting dalam hidup kita, tetapi anda tidak mengetahui sendiri itu sejahrah, sama saja anda berjalan tanpa ada tujuan. Nah, inilah yang harus Diskusikan bagaimana dulunya Orde Baru terhadap Anak Muda Awal 1970-an terhadap pemerintahan, dengan mengambil realitas pada Anak Muda pada masa yang sekarang.
Kami sebagai pembaca buku ini sangat beruntung, karena adanya buku ini kita tau, meskipun sedikit demi sedikit tentang Orde Baru terhadap Anak Muda Awal 1970-an. Berakhirnya era Orde Lama (Orla) di bawah Presiden Soekarno menandai dimulainya era Orde Baru (Orba) di bawah Presiden Soeharto.
Prioritas kebijakan pun berubah, dari yang terfokus pada persoalan politik kepada perbaikan dan pembangunan ekonomi. Stabilitas menjadi kunci utama keberhasilan pembangunan. Karena itu, berbagai upaya untuk mencipta dan menjaga stabilitas agar kondusif bagi pembangunan diupayakan. Pada titik inilah, kekuasaan dipraktikkan.
Buku yang merupakan hasil riset penulisnya ini coba menunjukkan bagaimana kekuasaan dipraktikkan pada masa-masa awal Orba, antara 1967-1974. Titik fokusnya pada bagaimana kekuasaan itu dipraktikkan terhadap ge¬nerasi muda, anak-anak muda pembangunan, yang tiada lain adalah anak-anak generasi tua yang dalam buku ini dikategorikan sebagai generasi yang lahir dan besar pada masa se¬belum kemerdekaan. Generasi tua di buku ini dibatasi pada mereka yang tengah berkuasa, baik di pemerintahan, sekolah, serta institusi-institusi militer dan sipil lainnya.
Anak-anak muda di sini juga dibagi menjadi dua jenis. Pertama, mereka yang ber¬sikap apatis terhadap persoalan politik di dalam negeri. James Siegel (1986) menyebut mereka sebagai golongan remaja. Me¬reka adalah anak-anak muda yang memiliki kesamaan berupa se¬lera, aspirasi, dan gaya hi¬dup yang ingin selalu berubah yang umumnya mengacu pada perkembangan yang terjadi di luar negeri, terutama Barat.
Carilah Di Buku Terdekat Di Kota Anda.
0 komentar:
Post a Comment