Recent

26 January, 2016

Kala - kala

Oleh : Rizal Pauzi

Musih hujan harusnya telah tiba, semenjak tahun baru masehi tepatnya 1 Januari 2016  para petani mulai turun kesawah. Seperti biasanya, Musim penghujan datang diawal tahu. Beberapa kali memang pernah turun hujan dan mata air juga semakin bertambah dengan ditandai bertambahnya volume air sungai.

Namun sekitar 2 sampai 3 minggu semenjak turun kesawah, hujan tak kunjung datang. sawah yang telah ditanami pun mengering, sawah yang sementara digarap pun tak bisa dilanjutkan. Sehingga para petani harus berhenti sejenak mengolah sawahnya sambil menunggu hujan turun.

Pada sebuah shalat jumat di Masjid Baburrahman, disalah satu kampung di Kabupaten Maros. Setelah shalat jumat, para warga yang rata rata petani bersantai disekitar masjid. Mereka membincangkan dan mengeluhkan tak turunnya hujan.

"Barusan ada seperti ini, terpaksa istirahat kerja sama. Terlalu cepatki ini kayaknya turun kesawah. Karena belumpi musih hujan" begitulah keluh salah satu warga.

Banyak yang kemudian berspekulasi. Kalau papasang toriolo (pesan nenek moyang) kalau ditahun baru Belanda (Masehi) tidak turun hujan, maka ditahun baru Cina baru datang musim hujan. Karena Belanda dan Cina saling kejar - kejar. Tapi faktanya demikian, dimalam pergantian tahun tak turun hujan lebat, dan sampai sekarang juga tak kunjung turun lagi.

Namun yang paling membuatku terkesan adalah ketika aku bersama bapak mencangkul disawah, kebetulah ada mata air dekat sawah itu. Meanfaatkan liburan kuliah sekaligus melanggengkan tradisi untuk tetap bertani aku pun tiap tahunnya meluangkan waktu bertani. Kebiasaan lainnya,sambil mencangkul aku sering berdiskusi dengan bapak.

Saya pun menjelaskan bahwa musim hujan tahun ini akan panjang. Setidaknya karena kemarau juga panjang. aku bahkan sedikit menyinggu soal gejala El Nino yang membuat kemarau berkepanjangan, tentu musim hujannya juga akan panjang. namun bapak hanya menjawabnya dengan sederhana.

"Coba cabut itu kala - kala (sejenis jamur) yang ada di pematang sawah. Kalau panjang akarnya berarti panjang musim hujan. Saya sudah cabut beberapa,tapi pendek - pendek semua"
Jelasnya dengan sedikit tersenyum.

Aku pun kembali menjawab,tapi beda ini, yakinka pasti musim hujan tahun ini panjang.mwki kemana air yang menguap kalau tdk turun kebumi?

"Ini pesannya dari nenek moyang kita, kalau islam namanya sunatullah yang ada dalam alam semesta. Allah Swt juga yang tumbuhkan dan mengatur panjang dan pendeknya ini kala - kala. Makanya disitulah sunatullahnya. Tapi nanti diliat,coba amati saja.

Sekedar gambaran, kala - kala adalah sejenis jamur yang tumbuh dipematang sawah diawal musim penghujan. Bentuknya seperti payung. Biasanya buat aneka jenis makanan yang lesat.

Sunnatullah adalah tanda - tanda yang diberikan Allah Swt dimuka bumi ini bagi manusia yang berfikir,allahu A'lam

0 komentar:

Post a Comment