Oleh : Ash Kahfi
Bisu.
Bisu.
Teriaklah.
Teriaklah.
Teriaklah.
Sekencang air mengalir deras.
Suara yang engkau pendam adalah jeritan kedamaian.
tangisan hanyalah palsu.
Teriaklah.
Kata tak lagi bermakna pada hakikatnya.
Telah terkubur oleh mesin kebodohan.
Hingga melupakan Esensinya.
Bahagia kini adalah kehampaan, sebab kerakusan sedang merajalela.
Teriak.
Teriak.
Kepada siapa ?
Malaikat ?
Rohani ?
Ilusi ?
Harapan ?
Meriak jika perlu berteriak.
Ungkap yang tak terungkap.
Matikan suara mesin mematikan.
Teriaklah. Teriaklah. Teriaklah.
Makassar 2015
0 komentar:
Post a Comment