Warung Kopi Telah Berubah

Ke-Nikmatan Sebuah Kopi

Ada apa dengan Warung Kopi ? Kini semakin hari semakin ramai saja dengan pengunjung anak muda, orang tua, dan lain-lain. Apa yang terjadi sekarang dengan begitu meningkatnya pedagang Warung Kopi, dimana hampir seluruh di Indonesia telah menambahkan Warung Kopinya dengan jaringan Internet. Semakin asik dengan Internetnya semakin asik pula dengan kopinya. Bertanda Warung Kopi yang dulunya hanya sekedar kubu-kubu atau tempat yang sangat kecil, kini sekarang sudah melakukan renovasi sehinggah menjadi ruko, rumah, dan halaman.

Ada hal yang menarik dari hasil renovasi yang dilakukan oleh pedagang Warung Kopi tersebut. Dengan hasil tersebut menarik pengunjung yang sangat optimis ke Warung Kopi dimana saja yang penting tempatnya yang di ucapkan di atas. Ketika perubahan terjadi apakah yang masih Warung Kopinya berkubu-kubu tetap laku ? Sekiranya Iya, tapi bagi yang mau saja, itupun tak seperti kunjungan Warung Kopi yang sudah di renovasi. Biasanya yang datang berkunjung dengan tempat yang kubu-kubu tersebut orangnya sangat sederhana, bukan berarti tak punya uang.

Melainkan jiwa seseorang tersebut sangat ketergantungan dengan hal-hal yang sederhana. Sangat menarik untuk di simak, dengan ada fasilitas yang baru di Warung Kopi yang telah di renovasi seperti jaringan internet (wifi), menu yang baru, Jus, dan makanan yang tidak jauh beda dengan di restoran yang di bwah mewah. Begitu tertariknya pengunjung datang menghampiri Warung Kopi tersebut. Banyak yang baru denga suasana yang baru, dan orang-orang yang baru.

Makassar mungkin hampir semuanya Warung Kopi telah memasangkan jaringan Internet (wifi) demi menarik simpatisan pembeli. Bukan dengan kopi yang di kunjungi melainkan jaringan Internetnya yang di kunjungi. Jadi pada dasarnya Kopi hanya sekedar pelampiasan saja untuk melakukan aktivasi Internet. Waduh, sungguh kasihan Kopi kalau hanya sekedar di perbuat pelampiasan saja. Andaikata Kopi bisa berbicara, maka Kopi tersebut tak bakalan lagi kedua kalinya dijadikan seperti ini. Kopi yang dulunya di jadikan sebagai penikmat kehidupan kini sekarang dijadikan pelampiasan.

Sungguh terlalu. Terkadang pembeli tak mengetahui apa yang ada di balik Kopi tersebut. Jika Kopi itu hanya di jadikan saja pelampiasan maka ada baiknya jangan adakan Warung Kopi yang memakai jaringan Internet (wifi). Tetapi apa kata yang pedangan Warung Kopi tersebut, Bagaimana pun caranya, tetap saja tidak bakalan terjadi apabila di hilangkan jaringan Internet di Warung Kopi, sebab, adanya jaringan Internet menarik pengunjung untuk meminum kopi di Warung Tersebut. Jadi antara Pengunjung, Pedangan, dan Warung Kopi.

Perubahan yang terjadi sangat bermanfaat yang tidak semestinya, mengapa ? karena pada dasarnya Kopi bukan lagi penikmat, melainkan sebuah pelampiasan. Bukan berarti berubahnya sebuah bangunan Warung Kopi sebagus mungkin lantas yang terjadi sudah hilang pada dasarnya Kopi itu. Sekiranya adanya perubahan yang terjadi di Warung Kopi bisa lebih meningkatkan penikmatan Kopinya, bukan meningkatkan daya kecepatan jaringan Internetnya. Berbagai macam yang dilakukan sehingga membelokkan apa yang menjadi dasar sebelumnya.

Memang Kopi itu sangat nikmat, tetapi lebih nikmat lagi kalau bermain Internet. Bagi yang merasakan hawa barunya Warung Kopi dengan adanya jaringan Internet. Sehingga melupakan apa yang menjadi manfatnya. Setiap pengunjung membawa Laptop tersendiri hanya untuk menikmati jaringan Internetnya saja. Begitu dahsyatnya. Meskipun dengan bermain manipulasi pada keryawan Warung Kopi dengan memesang Kopi hanya untuk memfaatkan jaringan Internetnya. Bukan Kopinya yang dinikmati, melainkan jaringan Internya.

Antara Kenikmatan Kopi dengan Kenikmatan Jaringan Internet dapat berubah kenikmatan Kopi, bukan lagi kenikmatan sebuah Kopi, tetapi Kenikmatan Jaringan Internet. Apa yang terjadi sekiranya itul hal yang baik-baik saja. Bukan berarti hilangnya kenikmatan sebuah Kopi akan melahirkan perubahan yang baru.

Tidak semua orang yang melakukan seperti itu, tetapi hampir semua orang melakukan itu. Jadi antara perspektif penikmat kopi dengan pelampiasan kopi sangat berbeda, masing memiliki pendapat yang sangat berbeda-beda. Bukan berarti semua orang, Kopi itu pelampiasan Jaringan Internet, tetapi ada juga orang yang tetap pada kenikmatannya Kopi. Meskipun bangunan Warung Kopi telah di renovasi sebagus mungkin. Tetap saja ada orang tetap pada Kenikmatan Kopi. Orang-orang inilah yang merasakan betapa Nikmatnya Sebuah Kopi.

Karena Itu Penulis Tetap Pada Kenikmatan Kopinya, Bukan Pada Jaringan Internetnya. Kenikmatan Kopi Akan Melahirkan Berbagai Pemikiran-pemikiran yang Baru. Ketimbang dengan Menikmati Jaringan Internet, Meskipun Internet Banyak Hal Yang di Dapatkan, Tetapi Lebih Banyak Lagi yang Di Dapatkan Pada Kenikmatan Kopi.


Sekian.